Responsive Ads Here

Monday, November 26, 2012

"Punya" Mbak Menghangatkan Saya

Pagi yang cerah (ciee ciee kayak novel Lupus) saya terburu-buru menaiki moda transportasi andalan saya yaitu busway. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 wib. Kebiasaan saya pukul 06.00 sudah naik. Ternyata hari itu dari halte tempat saya naik sudah dipenuhi penumpang yang berjubel. Padahal halte saya adalah halte pertama dari terminal RapidRiver (Kalideres - red).

Tak berapa lama kemudian ada seorang mbak-mbak berdiri di depan saya dengan tas ranselnya. Karena tinggi badan si mbak itu lebih rendah dari saya maka posisi tas ranselnya pas berada di sekitar "anu" saya. Saya berfikir positif, aman nih gak mungkin di dakwa sexual harrassment, wong saya tasnya di depan, dan dia dibelakang, semuanya terjaga, aman, dan terkendali, pikir saya.

Tapi ada satu hal yang agak mengganggu saya (mengganggu atau menyenangkan ya). Daerah intim saya lama kelamaan berasa hangat oleh sesuatu yang ada di dalam ransel si mbak. Karena udara dalam busway itu dingin, saya menikmati saja "kehangatan" itu. Tapi lama kelamaan kok rasa hangat itu berubah menjadi panas, bukan "hot" tapi panas beneran. Setelah memperhatikan lebih detil, asumsi saya di dalam tas ransel si mbak itu ada nasi bungkus atau rantang nasi yang masih panas. Oaalllahhh si mbak ini, pasti gak sempat sarapan di rumah ya, keluhku dalam hati. Sambil berusaha menyembunyikan muka yang mirip kepiting rebus, saya ganti haluan 180 derajat, membelakangi dia.

No comments:

Post a Comment